Kamis, 08 Juli 2010

Cintaku Tertinggal di Malang

Tak pernah terpikir untuk bertemu perempuan sepertimu. Entah mengapa Tuhan mempertemukan aku denganmu. Senyumanmu, tatapan matamu benar2 membiusku dan mewarnai duniaku. Tatapannya laksana mentari pagi yang menghangatkan dan Senyumannya seperti embun yang menyejukkan. Sungguh ia perempuan solekah yang sangat aku idamkan. Jilbab itu menambah cantik penampilannya laksana puteri raja. Rasa yang seharusnya tak pernah ada ini terus tumbuh dan tak bisa dicegah.
Sampai dibatas jiwa menahan perasaan akhirnya harus diungkapkan. Tetapi tak ada jawaban apapun darinya meski sangat diharapkan sepatah kata meluncur dari mulut indahnya. Yang ada justru menjauh dan menghindar pergi. Tak kulihat lagi senyuman yang biasa dia beri. Tapi yang terpenting dia tahu bahwa ada seseorang yang menyayanginya dan mencintainya.
Mungkin memang bukan jodohnya dan mungkin memang bukan yang bisa memberi dia kebahagiaan. Yang terpenting masih bisa terlihat senyum dan tatapan indahnya. Tak pernah hati ini ingin menyakitimu. Dan bukan, bukan hati ini hanya ingin memiliki tanpa bisa membahagiakanmu. Dan juga bukan nafsu yang membuat hati ini menyayangimu.
Dari semua itu jika engkau telah kembali ke kota asalmu ketahuilah bahwa disini ada seseorang yang sangat menyayangimu dan selalu berdoa untukmu. Semoga Tuhan memberimu seorang imam yang bisa memberi kebahagiaan di dunia dan diakhirat. seseorang yang selalu menyayangimu lebih dari dirinya sendiri. Semoga engkau selalu tersenyum dan ada tawa disetiap hari2mu......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar